Birrul walidain menjadi landasan akhlakul karimah
INFO RIMBA - Islam sebagai idiologi kehidupan, memberi pedoman sebagai bingkai hidup dalam relasi kehambaan dengan Allah SWT. dan relasi sosial sesama hamba Allah dalam kesetaraan dan kasih sayang.
Birrul Walidain, adalah bagian dari nilai islam yang diajarkan yang mengandung etika kemanusiaan dan moral kesantunan, yang menuntun kita kepada akhlak berbakti kepada kedua orang tua. Sosok yang melahirkan, merawat kita sejak kita tak berdaya sampai kita menjadi kuat dan sukses merengkuh kehidupan.
Karena berbakti kepada orang tua memiliki esensi nilai kemanusiaan yg tinggi dalam pandangan Allah dan menjadi ukuran turunnya Ridho Ilahi dalam mengawal proses hidup kita.
Maka secara syar'i sikap kesantunan berbakti kepada orangtua hukumnya fardhu 'ain bagi setiap Muslim dan muslimah, bahkan sekalipun kedua orang tuanya adalah non muslim. Tetap setiap muslim dituntut wajib mentaati setiap perintah dari keduanya selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan perintah Allah SWT.
Birrul walidain merupakan bentuk pendidikan awal kesantunan sosial dalam kehidupan dan yang paling utama membentuk akhlakul karimah.
Dalam hal ini Islam tidak saja menenkankan keharusan menghormati kedua orang tua, akan tetapi ada nilai yang hendak dibentuk menjadi budaya dan adab sosial, yaitu akhlak sosial kemasyarakatan yang mengharuskan orang yang lebih muda menghargai orang yang lebih tua usianya dan yang tua harus menyayangi yang muda.
Setiap ulama dalam kajiannya tak henti2nya mendakwahkan hal yang serupa. Dalam segala aktivtas dan dinamika sosial umat Islam diharuskan untuk mendahulukan orang yang lebih tua usianya. Karena menghormati orang yang lebih tua termasuk salah satu sikap ketauhidan dalam mengagungkan Allah.
Akhlak kesantunan sosial ini dalam sejarahnya, menjadi bagian dari akhlak para sahabat Rosul, mereka walaupun berposisi sbg khalifah, tetapi sikap mereka dalam menghormati orang yang lebih tua sangat timggi, meskipun umurnya hanya selisih satu hari atau satu malam, atau bahkan lahir selisih beberapa menit saja.
Semoga kita mampu menghidupkan nilai kesantunan sosial ini menjadi akhlak dalam diri kita, keluarga kita dan masyarakat kita... termasuk dalam relasi berbangsa dan bernegara dengan pemimpin2 kita mulai dari presiden sampai walikota, sehingga damai dan kasih sayang akan menjadi habits kita dalam segala aktivitas yang kita lakoni...
Aamiin ya Robbal Aalamiin..
Author : Dr. Arianto Kadir, M.Si
Post a Comment